Kamis, 20 November 2014

Cinta Pada Tepian Waktu Berubah

CINTA PADA TEPIAN WAKTU BERUBAH
Karya : Martha Ananda
Jatuh cinta itu indah. Ya, itulah kesimpulan umum dari 2 kata penuh makna yang menghasilkan banyak cerita. Jatuh cinta tak kenal usia, baik muda maupun tua pernah merasakannya. Jatuh cinta, seperti yang dialami seorang nenek yang berstatus janda dengan seorang kakek yang menyandang status duda.
Alkisah di sebuah desa yang letaknya lumayan jauh dari perkotaan, tinggallah janda tua yang biasa dipanggil nenek Taraheta. Di desa tersebut juga tinggal seorang duda tua yang bernama Kakek Sabarakok. Kisah cinta mereka bermula saat Nenek Taraheta berbelanja di pasar tradisional. Saat itu sehabis berbelanja terlihat sangat sibuk menenteng barang belanjaannya.
Kakek Sabarakok 
: (menghampiri Nenek Taraheta) "Neng manis sepertinya lagi dalam kesusahan, bolehkah akang yang cakep ini menolong membawa belanjaan neng manis yang entah siapa namanya ini?" (seraya sedikit menggombal Nenek Taraheta).
Nenek Taraheta 
: (dengan pipi keriput yang memerah karena tersipu malu) "Akang, akang yang entah siapa namanya, selama eneng masih mampu mengerjakannnya sendiri, eneng tidak mau membebani orang lain, apalagi orang yang hatinya mulia seperti akang ini" (membalas gombalan Kakek Sabarakok dengan sedikit genit).
Selengkapnya Klik disini

0 komentar:

Posting Komentar

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: socialadamsmith@gmail.com

Email us: muhammadhasrulusman@live.com

Our Team Memebers