Rabu, 19 November 2014

Oscar Pistorius

Oscar Pistorius lahir dari pasangan Henke dan Sheila Pistorius pada tanggal 22 November 1986 di Sandton, Johannesburg, Afrika Selatan. Pistorius terlahir dengan fibular hemimelia (tanpa tulang betis) pada kedua kakinya. Saat ia berusia 11 bulan, setengah kakinya, mulai dari bawah lutut diamputasi. Namun itu tak membuat pistorius berkecil hati sebab saat di usia 11 dan 13 tahun Ia juga bermain rugbi, polo air dan tenis seperti orang normal lainnya.

Sejak mengalami cedera lutut serius di bulan Juni 2003, ia diperkenalkan dengan cabang olahraga lari pada Januari 2004ketika menjalani rehabilitasi di University of Pretoria's High Performance Centre. Lempeng balapnya yang pertama dibuat oleh ahli prostesis Afrika Selatan Francois Vanderwatt, yang memesan lempeng balap tersebut dari Insinyur lokal. Namun karena lempeng balap tersebut lekas rusak, Vanderwatt merujuk Pistorius ke seorang ahli prostesis Amerika dan pelari sprint Paralympic Brian Frasure, untuk dibikinkan lempeng balap oleh perusahaan Islandia, Ossur.

Menariknya, atlit yang memiliki julukan Blade Runner atau pelari lempeng balap itu menjadi satu-satunya penyandang cacat berkaki dua yang bersaing melawan para atlit dengan fisik lengkap. Pelari yang berlari tanpa kaki (tanpa betis) dan menggunakan bantuan fiber karbon itu telah menunjukkan kecepatannya di beberapa kejuaraan atletik dunia. Pistorius ambil bagian dalam Paralympic Musim Panas 2004 di Athena dan secara keseluruhan berada dalam urutan ketiga T44 (amputasi satu kaki di bawah lutut) untuk kategori 100 meter. Meski jatuh saat babak pendahuluan untuk 200 meter, ia masuk kualifikasi babak final. Ia pun memenangkan babak final dengan mencatat waktu rekor dunia 21.97 detik, lebih baik dibanding pasangan pelari Amerika dengan amputasi satu kaki Marlon Shirley dan Brian Frasure. Di tahun 2005, Pistorius menyelesaikan Kejuaraan Afrika Selatan keenam kategori lebih 400 meter dengan mencatat waktu rekor dunia 47.34 detik, dan di tahun yang sama memenangkan Piala Dunia Paralympic untuk 100 dan 200 meter, mengalahkan rekor dunia 200 meter sebelumnya. 

Pada Kejuaraan Atletik Dunia Paralympic  2006, Pistorius memenangkan emas untuk kategori 100, 200 dan 400 meter, memecahkan rekor dunia lebih 200 meter. Pada tanggal 17 Maret 2007, ia memecahkan rekor dunia olahraga penyandang cacat kategori 400 meter (46.56 detik) pada Kejuaraan Atletik Senior Afrika Selatan di Durban dan masih banyak lagi deretan prestasi lainnya. Pistorius masuk bangku kuliah untuk gelar Bachelor of Commerce (B.Com) di bidang Manajemen Bisnis dengan ilmu olahraga di Universitas Pretoria di tahun 2006. 

Adapun pelajaran yang dapat saya petik dari perjalanan hidup seorang Oscar Pistorius adalah semangatnya untuk tetap hidup walau sejak ia berumur 11 bulan kakinya diamputasi. Terkadang, terlahir dengan kekurangan secara fisik membuat seseorang menjadi putus asa dan kehilangan harapan. Namun, tak ada kata menyerah dalam kamus sprinter Afrika Selatan, Oscar Pistorius. Pistorius berhasil membuktikan bahwa memiliki cacat fisik bukanlah halangan untuk mengubah sebuah mimpi menjadi kenyataaan.


0 komentar:

Posting Komentar

 

Subscribe to our Newsletter

Contact our Support

Email us: socialadamsmith@gmail.com

Email us: muhammadhasrulusman@live.com

Our Team Memebers